Pengabdian Kepada Masyarakat - Salak merupakan salah satu buah unggulan Kota Balikpapan terutama di KM 21. Salak yang ditanam yaitu salak lokal yang menjadi unggulan selain ukurannya yang cukup besar daripada salak jenis lainnya, salak lokal Balikpapan ini memiliki rasa yang lebih renyah dan berair sehingga tidak kalah dengan jenis salak lainnya. Pemasaran salak lokal Balikpapan menyeluruh di Pulau Kalimantan dan yang terbesar pemasaran di Kalimatan Timur dan Kalimantan Selatan. Salak lokal Balikpapan sejauh ini dipasarkan dalam bentuk buah segar yang dikelola oleh Kelompok Tani “ Sapo Jaya Mandiri” pimpinan bapak Supardi.
Produksi salak lokal cukup melimpah dan memiliki masa panen tiga kali dalam satu tahun sehingga keberadaan salak ini hampir sepanjang tahun tersedia. Permasalahan yang muncul yaitu dimana salak memiliki umur simpan yang tidak terlalu lama serta mengalami penurunan harga ketika terjadi panen raya. Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan adanya diversifikasi pangan untuk membuat pangan olahan berbasis salak. Salak dapat diolah menjadi beragam olahan seperti sirup, sari buah, selai, keripik, dodol, dll. Oalahan tersebut sejauh ini memanfaatkan daging buah salak sebagai bahan bakunya dan kulit salak sebagai hasil samping yang belum dimanfaatkan.
Kulit salak memiliki potensi untuk dijadikan olahan pangan lantaran kulit salak mengandung flavonoid yang dapat menurunkan kadar gula darah. Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Ni’matus Sholihah (Dosen Teknologi Pangan) menunjukkan bahwa kulit salak dapat dijadikan sebagai minuman teh kulit salak. Hasil penelitian ini kemudian diseminasikan kepada masyarakat anggota kelompok tani sapo jaya makmur dalam bentuk sosialisasi pembuatan teh kulit salak ini.
Kegiatan sosialisasi diikuti oleh 15 anggota kelompok tani dirumah bapak ketua kelompok hari kamis 22 Desember 2022 pukul 14.00 wita dan diawali dengan diskusi terkait potensi kulit salak sebagai produk minuman serta dilakukan percobaan singkat cara penyeduhan teh kulit salak. Selain minuman kulit salak, pada kesempatan tersebut juga memperkenalkan olahan daging buah salak yaitu Marmalade Salak hasil olahan mahasiswa Teknologi Pangan, ITK. Olahan Marmalade ini menggunakan madu sebagai bahan pemanisnya dengan alasan madu sebagai pemanis yang baik dan juga madu dapat membuat warna marmalade lebih cantik dan menarik.
Harapan dari ketua kelompok tani Sapo Jaya Mandiri anggotanya dapat mengaplikasikan pembuatan minuman kulit salak ini dirumah masing-masing dan bisa menjadi produk unggulan kelompok tani serta dalam jangka panjang dapat dijadikan sebagai produk oleh-oleh olahan salak selain buah salak segarnya.
LPPM - Institut Teknologi Kalimantan