Pengabdian Kepada Masyarakat - Optimalisasi potensi perkebunan sebagai sarana pariwisata dan edukasi di kebun Pak Agus KM 12 merupakan judul dari kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan tim kelompok 5J mahasiswa/mahasiswi Institut Teknologi Kalimantan. KKN ini adalah berupa penyelesain program-program kerja yang sebelumnya telah direncanakan untuk dilakukan di Kebun Pak Agus KM 12 dimana tim KKN telah melakukan penyediaan fasilitas penunjang kebersihan, berupa tempat sampah, sapu lidi, dan trashbag, pembuatan pojok baca, pembuatan papan nama buah dan sayuran beserta nama latinnya, pembuatan papan penunjuk arah, dan penyediaan photobooth.
Pengadaan fasilitas penunjang kebersihan yaitu, pengadaan tempat sampah di Kebun Pak Agus, yang terdiri dari beberapa buah tempat sampah yang diletakkan di berbagai titik Kebun Pak Agus, dimana tempat sampah yang ada dapat kemudian diklasifikasikan berdasarkan jenisnya, yaitu organik dan anorganik. Sampah organik bisa dikatakan sebagai sampah ramah lingkungan bahkan sampah bisa diolah kembali menjadi suatu yang bermanfaat bila dikelola dengan tepat. Tetapi sampah bila tidak dikelola dengan benar akan menimbulkan penyakit dan bau yang kurang sedap hasil dari pembusukan sampah organik yang cepat. Sampah anorganik adalah sampah yang sudah tidak dipakai lagi dan sulit terurai. Sampah anorganik yang tertimbun di tanah dapat menyebabkan pencemaran tanah karena sampah anorganik tergolong zat yang sulit terurai dan sampah itu akan tertimbun dalam tanah dalam waktu lama, ini menyebabkan rusaknya lapisan tanah. Selain tempat sampah, juga ada sapu lidi dan trash bag. dengan solusi yang kami berikan ini diharapkan nantinya lokasi Kebun Pak Agus dapat lebih terawat dan terjaga kebersihannya sehingga orang-orang yang berkunjung Kebun Pak Agus akan merasa nyaman dan terfasilitasi dalam turut menjaga kebersihan lingkungan. Pengadaan tempat sampah di kebun pak agus diawali dengan pengecatan dengan menggunakan cat minyak berwarna hijau, kuning, dan putih dan menghias tempat sampah agar terkesan menarik, setelah tahap pengecatan kemudian setelah sudah kering tempat sampah siap diletakkan di beberapa tempat di kebun pak Agus.
Kebun Pak Agus, sangat berpotensi untuk menjadi destinasi edukasi dan pariwisata perkebunan, sehingga guna menunjang tujuan edukasi dan pariwisata tersebut, tim KKN melakukan pembuatan papan nama penunjuk arah, pembuatan poster informasi tentang tumbuhan, photobooth dan pojok baca. Pembuatan papan nama penunjuk arah sendiri dibuat guna memudahkan pengunjung yang datang ke Kebun Pak Agus untuk mengetahui letak-letak sayur maupun buah yang ingin mereka cari, juga memudahkan mengetahui lokasi fasilitas umum di Kebun Pak Agus seperti toilet. Kemudian, pembuatan poster informasi tentang tumbuhan dibuat dengan tujuan untuk memberikan informasi mengenai tumbuhan, mulai dari nama tumbuhan, nama latin, hingga manfaatnya sehingga pengunjung yang datang tidak hanya dapat berwisata, melainkan juga dapat menambah pengetahuan terkait tumbuhan. Pada pembuatan papan nama penunjuk arah diawali dengan menyiapkan kayu dan cat minyak,dimana kayu diukur dan dipotong sesuai dengan ukuran yang diinginkan kemudian dilakukan pengecekan keseluruh bagian kayu dengan warna hijau, setelah cat kering maka dilakukan penulisan nama-nama buah, sayuran dan beberapa sarana prasarana yang ada didalam Kebun Pak Agus. Selanjutnya pembuatan poster tumbuhan dilakukan dengan mendesain poster, mencetaknya sebagai banner, lalu dialasi dengan triplek, untuk kemudian dilapisi dengan mika plastik. Selanjutnya adalah pembuatan photobooth yang diperuntukkan untuk spot foto yang mampu menunjang pariwisata pada kebun Pak Agus. Hal ini juga bertujuan sebagai daya tarik untuk mempromosikan secara luas kebun tersebut. Kemudian, fasilitas penunjang edukasi dan pariwisata lainnya yaitu pembuatan pojok baca dimana dilakukan peletakkan rak buku kemudian diisi dengan buku-buku dari koleksi Pak Agus sendiri serta buku-buku yang telah dikumpulkan tim KKN.
Pembuatan biopori, dalam pembuatan biopori ini yaitu pembuatan lubang silindris yang dibuat vertikal ke dalam tanah dengan kedalaman tertentu, yang berfungsi untuk meningkatkan daya resapan air pada tanah sehingga dapat mengurangi resiko terjadinya banjir serta dapat membantu mengurangi genangan air yang secara tidak langsung berpotensi menyebabkan munculnya penyakit, seperti demam berdarah dan malaria (Baguna, et al, 2021). Dengan pembuatan lubang biopori ini, diharapkan agar sampah-sampah organik yang ada di Kebun Pak Agus dapat dimanfaatkan dengan optimal dan tidak hanya dibuang secara langsung, tetapi dengan cara memanfaatkannya dan mengolahnya terlebih dahulu agar lebih bermanfaat dan tidak merusak lingkungan, dimana sampah organik akan lebih banyak diserap organisme tanah dan akan lebih sedikit diemisikan ke atmosfer bumi. Pembuatan biopori ini diawali dengan pemotongan pipa dengan panjang 60 cm lalu melobangi pipa dengan menggunakan bor, selanjutnya melakukan pembolongan tanah untuk peletakan biopori. Biopori dibuat di beberapa titik tersebar di Kebun Pak Agus. Tim peneliti berharap bahwa bentuk pengembangan potensi edukasi dan pariwisata di Kebun Pak Agus Kebun Pak Agus dengan harapan nantinya lokasi Kebun Pak Agus ini dapat menjadi tujuan edukasi dan pariwisata yang menarik sehingga dapat membantu dan meningkatkan kesejahteraan warga sekitar.
LPPM - Institut Teknologi Kalimantan