Pengabdian kepada Masyarakat - Kelurahan Batu Ampar, Kecamatan Balikpapan Utara, tepatnya di JL. Ranah Asri, RT.59 merupakan salah satu daerah yang memiliki sumber daya alam yang melimpah. Banyak masyarakat setempat yang menggantungkan hidup dari sektor bertani, berkebun dan berternak, salah satunya beternak kambing dan domba. Saat ini, ada sekitar 30 ekor kambing/domba jantan dan betina milik warga yang telah dibudayakan. Kambing dan domba tersebut dititipkan pada satu area kandang yang dipelihara dan dikembangbiakkan oleh salah seorang warga di RT 59.
Bagi peternak, hal utama yang harus menjadi perhatian adalah pemberian pakan ternak secara teratur dan disiplin dengan kuantitas yang cukup. Hal ini penting untuk memastikan ternak mendapat asupan gizi yang memadai setiap harinya, yang mendukung produktivitas ternak. Pakan utama untuk ternak jenis ruminansia (memah-biak), seperti kambing dan domba adalah hijauan. Hijauan dapat berupa rumput, dedaunan, atau limbah pertanian. Selain sebagai sumber pengenyang, pakan hijauan juga berfungsi sebagai sumber nutrisi yang mengandung protein, energi, vitamin, dan mineral.
Pemberian pakan ternak dengan kuntitas yang memadai secara teratur dan disiplin dapat menjadi kendala tersendiri bagi para peternak karena perlu dicacah terlebih dahulu untuk mendapatkan ukuran pakan yang lebih kecil (halus). Menurut pak Slamet, salah seorang peternak di RT.59, pakan masih dicacah secara manual, yaitu hijauan dicacah/dirajang menggunakan sabit. Hal ini tentu saja memerlukan waktu yang lebih lama dan menguras tenaga para peternak, sehingga kadangkala pemberian pakan menjadi tidak teratur dan kurang memadai untuk semua ternak. Sementara pemberian pakan dengan kuantitas yang cukup dan teratur merupakan faktor penting keberhasilan usahan ternak. Oleh karena itu, peternak membutuhkan alat bantu berupa mesin untuk pengolahan pakan ternak secara cepat dan skala besar.
Mesin pencacah pakan ternak telah tersedia di pasar, tetapi harganya masih terlalu tinggi bagi peternak skala kecil. Agar biaya dapat ditekan, peternak dapat merakit sendiri komponen mesin pencacah tersebut. Melalui pengabdian kepada masyarakat yang diketua oleh Rahmania, M.Sc. dari Program Studi Fisika dan Abiyani Choirul Huda, S.Si., M. T dari Program Studi Teknik Kelautan bersama mahasiswa ITK tertarik untuk melakukan pengabdian dengan tema “Pembuatan mesin pencacah pakan ternak bersama warga RT.59 Batu Ampar untuk meningkatkan produktivitas ternak.”
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat di RT 59 dimulai pada bulan Mei 2023. Sebelum melakukan proses pembuatan mesin pencacah, terlebih dahulu dilakukan sosialisasi mengenai bahan-bahan pakan ternak yang baik dan tatacara pengawetan pakan ternak kepada warga. Selanjutnya, warga diberi pengarahan terkait metode pembuatan mesin pencacah berupa alat dan bahan yang akan digunakan dan langkah-langkah dalam perakitan mesin.
Mesin ini dioperasikan menggunakan tenaga penggerak motor listrik AC yang ditopang dengan rangka baja yang kokoh. Rangka yang digunakan berasal dari baja profil L yang di las sesuai model rangka yang diinginkan. Selanjutnya dilakukan pemasangan poros pada titik pusat dari pisau agar dapat berputar secara bebas ketika digerakkan. Pisau yang dipilih adalah jenis pisau yang tahan karat dan tahan terhadap perubahan suhu. Pisau berfungsi sebagai pencacah hijauan yang digerkkan oleh generator AC. Untuk mengurangi potensi terjadinya kecelakaan kerja, maka mesin dilengkapi dengan Casing yang berperan sebagai menutup semua komponen yang ada pada bagian dalam mesin. Casing dibuat dari bahan aluminium yang tahan karat.
Harapannya, melalui kegiatan ini masyarakat dapat terbantu, terutama para peternak/pemilik ternak di RT.59 Batu Ampar dalam meningkatkan produktivitas ternak secara berkelanjutan. Hal terpenting adalah dengan meningkatkanya produktivitas ternak, maka pendapatan dan kesejahteraan masyarakat juga ikut meningkat.
LPPM - Institut Teknologi Kalimantan