Kegiatan Pendampingan Belajar Anak Tuna Grahita di Yayasan Aulia Rahmah Hasanah, Balikpapan

  • 28 November 2022
  • Admin

Pengabdian Kepada Masyarakat - Yayasan Aulia Rahmah Hasanah merupakan salah satu yayasan yang berada di daerah Kota Balikpapan Utara, Kalimantan Timur. Yayasan ini merupakan panti asuhan yang menampung anak-anak yang tidak memiliki orang tua dan anak-anak yang kurang secara ekonomi. Pada Yayasan Aulia Rahmah Hasanah terdapat anak-anak yang berasal dari range umur 3-13 tahun. Pada Yayasan Aulia Rahmah Hasanah juga ditemukan beberapa anak yang menderita Tuna Grahita. Tuna Grahita merupakan anak yang memiliki intelegensi yang signifikan dibawah rata-rata dan disertai dengan ketidakmampuan dalam adaptasi perilaku yang muncul dalam masa perkembangan. Masyarakat umumnya mengenal tuna grahita sebagai retardasi mental atau keterbelakang mental atau idiot. Anak-anak tuna Grahita di Yayasan Aulia Rahmah Hasanah berasal dari orang tua yang kurang secara ekonomi, kurang memperhatikan pendidikan, dan kurang peduli terhadap lingkungannya. Anak Tuna Grahita mempunyai hambatan dalam memproses pembelajaran bagi anak pada umumnya.

 

Pendidikan merupakan hal yang penting bagi kehidupan manusia. Menurut Driyarkara dalam Rachman (2015), pendidikan merupakan sebuah upaya untuk memanusiakan manusia. Dalam hal ini, pendidikan dapat dicapai melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/ atau latihan (UU RI Nomor 2 Tahun 1989). Sesuai dengan UUD 1945 Pasal 31 Ayat 1, setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan untuk mendapatkan kelayakan hidup termasuk seorang tuna grahita. Oleh karena itu, kegiatan pendampingan ditujukan untuk memberikan pendidikan dan pengetahuan tambahan bagi anak – anak tuna grahita di Yayasan Aulia Rahmah Hasanah, khususnya bagi anak yang tidak menempuh pendidikan secara formal. Permasalahan yang ditemukan pada proses pembelajaran anak-anak tuna grahita adalah lambatnya pemahaman terhadap pelajaran (materi) yang diberikan. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil pre-test yang diberikan kepada anak-anak tuna grahita belum ada yang memahami cara menulis, membaca, menggambar dan pengenalan terhadap huruf-huruf.

 

Berdasarkan hasil pre-test anak-anak tuna grahita di atas diadapatkan tingkat pemahaman terhadap pelajaran masih kurang dan membutuhkan alternatif cara untuk meningkatkan pemahaman anak-anak tuna grahita terhadap pelajaran. Alternatif cara atau metode yang digunakan adalah kegiatan pendampingan pembelajaran. Kegiatan pendampingan belajar dilakukan dengan pengajaran terhadap materi-materi dasar seperti menulis, membaca, mengenal hewan dan tumbuhan, menggambar. Kegiatan ini menggunakan beberapa media gambar dan tulisan untuk membantu transfer of knowledge kepada anak – anak tuna grahita di Yayasan Aulia Rahmah Hasanah agar lebih mudah dipahami. Karena alat peraga dalam pembelajaran akan membantu mereka dalam memahami materi yang diajarkan (Sugiman, 2022). Penelitian dari Hidayatullah dkk (2020) menunjukkan bahwa adanya peningkatan hasil belajar siswasebesar 90,48% dengan menggunakan media doratic. Kegiatan pendampingan Pembelajaran ini diharapkan mampu untuk membantu meningkatkan pemahaman terhadap anak-anak tuna grahita di Yayasan Aulia Rahmah Hasanah.

 

 

 Berdasarkan tabel 1 di atas diketahui bahwa terdapat perbedaan dari hasil pendampingan berupa peningkatan hasil belajar.

 

Pengabdian kepada masyarakat Kegiatan Pengabdian kepada masyarakat dilakukan dengan tahapan persiapan, pelaksanaan, evaluasi, dan penutupan. Proses persiapan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini dimulai dari kegiatan observasi (pengamatan langsung) dan wawancara dengan pemilik yayasan dan penjaga yayasan serta aktivitas briefing kepada anak-anak tuna grahita di Yayasan Aulia Rahmah. Aktivitas Persiapan ini menghasilkan metode pengajaran yang tepat dan materi-materi yang akan diberikan kepada anak-anak tuna grahita. Materi-materi pengajaran tersebut adalah membaca, menulis, menggambar, dan pengenalan angka.

 

Pada dasarnya, penyandang tuna grahita memang mempunyai kemampuan atau kecerdasan di bawah rata – rata, sehingga mereka akan mengalami hambatan untuk menyesuakan diri maupun memahami kondisi di sekitar mereka. Oleh karena itu, pemahaman terkait tuna grahita menjadi hal yang penting untuk bisa memberikan pendampingan pembelajaran serta pengajaran yang tepat untuk mereka. Biasanya, pembagian kelas anak – anak tuna grahita disesuaikan berdasarkan kelompoknya karena kelompok tuna grahita memiliki karakteristik yang berbeda – beda. Oleh karena itu, bantuan alat peraga dalam pembelajaran akan sangat membantu mereka dalam memahami materi yang diajarkan (Sugiman, 2022). Dalam hal ini, penulis menggunakan media gambar sebagai alat peraga dalam menyampaikan materi kepada anak – anak tunagrahita di Panti Asuhan Aulia Rahmah Hasanah. Hasil serupa ditemukan pada penelitian lain terkait pendampingan pembelajaran matematika dengan media doratic pada siswa penyandang disabilitas tuna grahita. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa adanya peningkatan hasil belajar siswa serta diketahui sebanyak 90,48% siswa dapat menuntaskan pembelajaran (Hidayatullah dkk, 2020).

 

Setelah kegiatan persiapan, kegiatan selanjutnya adalah pelaksanaan pendampingan belajar. Kegiatan Pelaksanaan ini terdiri dari pelaksanaan post-test awal dan pelaksanaan pengajaran materi-materi terkait membaca, menulis, menggambar, dan pengenalan angka. Pelaksanaan post test awal dilakukan dengan memberikan tes berupa gambar, menulis, dan pengenalan huruf. Berikut ini merupakan hasil dari pelaksanaan pre-test awal yang dilakukan kepada 13 anak. Berikut contoh hasil pre-test yang dilakukan sebelum adanya kegiatan pendampingan belajar dan pengajaran di Panti Asuhan Aulia Rahmah Hasanah:

 

 

Hasil dari pelaksanaan pretest dari 13 anak, belum ada anak yang dapat menggambar, menulis,dengan benar, sehingga perlu dilakukan kegiatan pendampingan belajar. Kegiatan Pendampingan Belajar ini dilakukan selama 6 bulan dengan 5 orang tutor. Kegiatan pendampingan belajar dilakukan dengan pemberian materi menggambar, menulis, dan pengenalan angka. 

 

Setelah dilakukan pendampingan belajar selama kurang lebih 1 (satu) semester atau 6 (enam) bulan dapat terlihat perubahan bahwa anak – anak sudah mulai bisa menulis, membaca ataupun menggambar. Diketahui bahwa 8 dari 13 (62%) anak mengalami perkembangan yang positif setelah adanya kegiatan pendampingan. Hasil dari perkembangan tersebut didapatkan dengan pemberian post test. Post test ini merupakan kegiatan evaluasi untuk mengukur kemampuan setelah dilakukan kegiatan pendampingan belajar. Berikut merupakan hasil post test dari kegiatan pendampingan belajar.

 

 

Berdasarkan hasil pengolahan data yang dilakukan dari pre-test dan post-test kegiatan pendampingan dan pembelajaran di Panti Asuhan Aulia Rahmah Hasanah, diketahui bahwa mayoritas anak – anak di Panti Asuhan Aulia Rahmah Hasanah sudah mulai bisa membaca, menulis, dan menggambar. Dari data yang diperoleh, diketahui bahwa 8 dari 13 (62%) anak mengalami perkembangan yang positif setelah adanya kegiatan pendampingan. Kegiatan pendampingan belajar selama 1 (satu) semester atau 6 (enam) bulan, terbukti mempunyai dampak yang baik bagi perkembangan atau kemampuan intelektual anak. Walaupun perubahan yang ada belum menunjukkan kesempurnaan, namun sudah bisa dilihat bahwa adanya impact yang positif dari kegiatan tersebut. Penutupan dari kegiatan pendampingan belajar dilakukan dengan memberikan motivasi dari para tutor dan ucapan terima kasih kepada para pihak yang telah membantu melaksanaan kegiatan pendampingan belajar ini.

 

 

 

LPPM - Institut Teknologi Kalimantan

AGENDA

12

Mar

Workshop Pembuatan Video Aftermovie KKN ITK
09.00 WITA s/d 12.00 WITA
Zoom Meeting : https://s.itk.ac.id/video_aftermovie

16

Feb

Scholarship Info Session : AUSTRALIA AWARDS
10.00 - 12.00 WITA
Zoom Cloud Meeting (https://s.itk.ac.id/zoom_aas)

11

Feb

Diseminasi Inovasi Edisi #1
13.30 WITA - Selesai
Via zoom meeting dan Youtube Institut Teknologi Kalimantan
Lihat Selengkapnya