Pengabdian Kepada Masyarakat - Kelompok 11 dari Kuliah Kerja Nyata (KKN) jurusan teknologi industri dan proses. Institut Teknologi Kalimantan mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat pada RT. 04, Kelurahan Damai, Kec. Balikpapan Kota, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Beberapa permasalahan yang terdapat dalam lokasi KKN ini adalah kurangnya pemanfaatan lahan kosong disekitar rumah warga, belum optimalnya teknologi budidaya hidroponik, belum adanya pemanfaatan secara maksimal terhadap hasil budidaya hidroponik di RT.04 Kelurahan Damai Kota Balikpapan. Dalam penanam tanaman hidroponik sekitar rumah warga dapat memaksimalkan ruang disekitar rumah, karena tanaman hidroponik umumnya tidak membutuhkan ruang yang luas. Beberapa metode penanaman yang popoluer bisa aplikasikan di ruang yang kecil, seperti teras sekitar rumah ataupun balkon.
Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan edukasi dan pelatihan dengan mengadakan pelatihan Penanaman hidroponik yang baik dan benar. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusi pemanfaatan ruang sekitar rumah warga yang masih kurang dimanfatan serta menjadi suatu peluang usaha bagi masyarakat guna meningkatkan pendapatan warga setempat. Kegiatan KKN ini dilakukan secara offline dengan terjun langsung ke lapangan. kegiatan ini dimulai pada bulan Februari hingga Juni tahun 2022. Dalam pelaksanaannya kegiatan ini dimulai dengan observasi, sosialisasi, pelatihan dan terakhir adalah evaluasi kegiatan dalam bentuk survei. Langkah awal yaitu tim peasant melakukan survei lapangan dan observasi yang bertujuan sebagai bentuk evaluasi kegiatan serta mengetahui kondisi lapangan dalam pemanfataan budidaya hidroponik oleh masyarakat. Lalu langkah selanjutnya tim pelaksana melakukan koordinasi dengan ketua setempat RT. 04 terkait perizinan kegiatan dan membantu mengumpulkan warga guna melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat ini.
Pelaksanaan kegiatan dimulai dengan pembagian survei pendahuluan untuk menjaring pemahaman masyarakat terkait penanaman budidaya hidroponik. Kemudian dilakukan sosialisasi dan pelatihan penanaman hidroponik yang baik dan benar. Setelah kegiatan inti terlaksana dilakukan pengisian survei kembali, survei ini berupa survei akhir untuk mengetahui tingkat ketercapaian kegiatan KKN. Harapan kedepannya, warga dapat menerapkan edukasi yang diberikan ini sehingga dapat meningkatkan pemanfaatan ruang, dan peningkatan perekonomian warga sekitar. Budidaya hidroponik merupakan teknik penanaman bahan pangan khususnya sayuran dan buah buahan dibawah naungan (protected cultivation) dengan menggunakan media bukan tanah. Beberapa keunggulan sistem hidroponik dibandingkan sistem konvensional menurut (Prihmantoro dan Geraldine, 1999 dalam Kaunang, Melsje, dan Ribka, 2016) yaitu sistem hidroponik memiliki lingkungan kerja lebih bersih dan steril, nutrisi dan air pada tanaman lebih efisien, pemberian takaran nutrisi lebih sesuai, serangan gulma tidak ada, hama dan penyakit sedikit, pertumbuhan tanaman lebih terkontrol, kualitas dan kuantitas tanaman baik, lahan yang dibutuhkan sedikit, dan nilai jual produk tinggi. Hidroponik juga merupakan lahan budidaya pertanian tanpa menggunakan media tanah, sehingga hidroponik dapat dilakukan dengan menggunakan air sebagai media untuk menggantikan tanah. Sehingga sistem bercocok tanam secara hidroponik dapat memanfaatkan lahan yang sempit. Pertanian dengan menggunakan sistem hidroponik memang tidak memerlukan lahan yang luas dalam pelaksanaannya, tetapi dalam bisnis pertanian hidroponik hanya layak dipertimbangkan. Prinsip dasar hidroponik dibagi menjadi dua yaitu hidroponik substrat dan NFT (Nutrient Film Technique). Kedua bentuk hidroponik tersebut, dapat dibuat tenik–teknik baru yang dapat disesuaikan dengan kondisi keuangan dan ruang yang tersedia. Hidroponik substrat tidak menggunakan air sebagai media, tetapi menggunakan media padat (bukan tanah) yang dapat menyerap atau menyediakan nutrisi, air, dan oksigen serta mendukung akar tanaman seperti halnya fungsi tanah. Media yang dapat digunakan seperti apung, pasir, serbuk gergaji, atau gambut. Media tersebut berfungsi seperti tanah.
Kemampuan mengikat kelembaban suatu media tergantung dari ukuran partikel, semakin kecil ukuran partikel maka semakin besar luas permukaan pori, sehingga semakin besar pula kemampuan menahan air. Bentuk partikel media yang tidak beraturan lebih banyak menyerap air disbanding yang berbentuk bulat rata.Media yang berpori juga memiliki kemampuan lebih besar untuk menahan air. Pilihan jenis media tergantung pada ketersediaan dana, kualitas, dan jenis hidroponik yang akan dilakukan. Media substrat hidroponik tidak boleh mengandung racun (toxic). Beberapa contoh media yang mengandung racun adalah serbuk gergaji, kadang–kadang mengandung garam dapur (NaCl) yang tinggi akibat dari kayu yang pernah diletakkan di laut, sehingga serbuk gergaji harus dicuci di air tawar sebelum digunakan sebagai media tanam. Media batu apung dan pasir yang berasal dari laut, karena mengandung CaCO3 sangat tinggi. Sebaiknya apabila ingin menggunakan pasir gunakanlah pasir vulkanis. Dan media yang digunakan tidak terbuat dari media yang lunak, karena mudah rusak, struktur dan ukuran partikel kecil, sehingga mudah memadat. Kondisi tersebut akan menyebabkan aerasi akar menjadi sulit. Setiap mengganti tanaman sebaiknya dilakukan sterilisasi substrat yang akan disterilisasi direndam dalam air klorin kurang lebih 1,5 jam. Kemudian dicuci dengan air tawar untuk menghilangkan klorin sebelum digunakan.Irigasi Frekuensi irigasi tergantung pada permukaan substrat, tahap pertumbuhan tanaman, dan faktor iklim. Substrat yang permukaannya kasar dan berbentuk teratur perlu disiram lebih sering disbanding yang berbentuk tidak teratur, porus atau partikelnya kecil – kecil. Partikel halus seperti pasir atau serbuk gergaji cukup 2–3 kali disiram dalam sehari, sedangkan untuk partikel kasar seperti batu apung perlu disiram setiap satu jam sekali sepanjang hari. Tanaman yang diletakkan diluar ruang lebih sering disiram karena penguapan yang terjadi lebih besar.
Hydroponic NFT(Nutrient Film Technique) NTF merupakan model budidaya dengan meletakkan akar tanaman pada lapisan air yang dangkal. Air tersebut tersikulasi dan mengandung nutrisi sesuai kebutuhan tanaman. Perakaran dapat berkembang didalam larutan nutrisi, karena disekitar perakaran terdapat selapis larutan nutrisi maka sistem dikenal dengan nama NFT. Kelebihan air akan mengurangi jumlah oksigen, oleh sebab itu lapisan nutrisi dalam system NFT dibuat maksimal tinggi larutan 3 mm, sehingga kebutuhan air (nutrisi) dan oksigen dapat terpenuhi. Kawasan Damai menjadi titik fokus pengabdian masyarakat kelompok 11 memiliki potensi unggulan yaitu budaya gotong royong yang baik dan sektor pantai yang dapat menjadi tempat wisata. Dengan menggagas suatu kegiatan terpadu yang melibatkan masyarakat sekitar kawasan pengabdian sebagai salah satu pihak yang terlibat aktif dalam pelaksanaannya merupakan metode yang memungkinkan untuk dapat meningkatkan sumber daya manusia dan perekonomian warga sekitar Kelurahan Damai. Budidaya hidroponik diharapkan dapat menghasilkan produk bernilai ekonomi sebagai salah satu tujuan implementasi program tersebut yaitu untuk membantu perekonomian masyarakat sekitar dan juga mendorong terciptanya kemandirian masyarakat.
Budidaya hidroponik menjadi program inovatif yang dirancang untuk mengatasi permasalahan di Kelurahan Damai. Upaya tersebut dapat dilakukan melalui lembaga pendidikan, salah satunya adalah Perguruan Tinggi untuk membantu pemerintah dalam membangun sumberdaya manusia melalui dunia pendidikan yang terkonsep dalam Tri Dharma perguruan tinggi (pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat). Sebagai bentuk komitmen untuk melaksanakan Tri Dharma perguruan tinggi, Institut Teknologi Kalimantan mulai tahun ini mengembankan kegiatan pengabdian kepada masyarakat kepada mahasiswa yang diwujudkan dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN).
LPPM - Institut Teknologi Kalimantan