Penajam Paser Utara adalah sebuah daerah pesisir yang ada di Provinsi Kalimantan Timur. Dengan luas wilayah sebesar 3.333,06 km² dan memiliki 4 (empat) Kecamatan, Penajam Paser Utara merupakan Kabupaten/Kota terkecil keempat di Provinsi Kalimantan Timur setelah Kota Bontang, Kota Samarinda, dan Kota Balikpapan. Daerah Penajam dan daerah Paser Utara membentuk kabupaten Penajam Paser Utara yang merupakan Kabupaten termuda di Provinsi Kalimantan Timur karena sebelumnya Penajam mempunyai nama Balikpapan Seberang karena berada di sisi barat teluk Balikpapan.
Sumber daya alam Penajam Paser Utara sangat beragam, termasuk hutan, perkebunan, pertanian, perikanan, peternakan, dan pertambangan. Potensi ekonomi Kabupaten Penajam Paser Utara memberikan peluang bagi penduduk untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Posisinya yang strategis sebagai jalur perdagangan trans Kalimantan dan antar provinsi juga mendukung potensi pariwisatanya. Salah satu bidang yang dapat membantu pertumbuhan ekonomi sebuah negara adalah pariwisata.
Keputusan pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) yang diumumkan oleh Presiden Republik Indonesia menjadi isu strategis baru. Sebagai salah satu wilayah yang areanya ditetapkan sebagai bagian dari lokasi IKN yang baru, Kabupaten PPU perlu mempersiapkan segala hal yang berkaitan dengan implikasi dari adanya IKN ini. Dampak langsung yang terlihat dalam proses awal pemindahan IKN ini yaitu dampak kewilayahan, karena Kawasan IKN akan membutuhkan dukungan dari area sekitarnya sebagai penyangga yang menyediakan fungsi pendukung seperti area permukiman, industri, bahkan hingga rekreasi.
Dengan menetapkan wilayah Kabupaten PPU sebagai IKN, penting untuk menyelidiki dampaknya untuk mengatasi ketidakseimbangan dan ketimpangan dalam perkembangan wilayah tersebut. Ini juga memberikan kesempatan untuk mengembangkan daerah sekitarnya sehingga mereka dapat tumbuh bersama dan menghindari ketertinggalan dan ketimpangan antar wilayah. Ini akan memungkinkan mereka untuk menyediakan layanan dan bekerja sama dengan IKN sebagai pusat pertumbuhan baru. Ini akan berdampak pada ekonomi secara keseluruhan, termasuk manajemen sumber daya alam dan tenaga kerja, serta perdagangan regional.
City Branding menjadi sebuah strategi manajemen wilayah kota, agar Kabupaten PPU tidak tenggelam oleh adanya kehadiran IKN yang membuat masyarakat sekitar tidak hanya mengenali IKN tetapi juga mengenali Kabupaten PPU sebagai serambi atau teras IKN. Selain itu, kehadiran City Branding pada Kabupaten PPU ini juga dapat memberikan dampak pada wisatawan asing maupun domestik agar menjadi daya tarik untuk dikunjungi serta menarik minat investor untuk berinvestasi guna meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan sosial Kabupaten PPU. Oleh karena itu, diperlukan upaya lebih lanjut untuk mengembangkan identitas unik Kabupaten PPU. Hal ini akan membuat promosi melalui media sosial dan kampanye lainnya menjadi lebih efektif dalam menampilkan potensi dan keindahan daerah kepada masyarakat luas. Upaya ini dapat dilakukan melalui perancangan video launching sebagai media promosi yang dikemas dengan visual yang menarik, Kabupaten PPU dapat lebih menarik perhatian dan mendukung pembangunan berkelanjutan di masa depan.
Peran promosi menggunakan video di sosial media menjadi perancangan video profil ini dapat membuat masyarakat khususnya yang berada di Penajam Paser Utara hingga diluar Penajam Paser Utara dapat menerima pesan, melakukan promosi secara organik dan tertarik untuk berkunjung. Dalam upayanya untuk memperjelas kebutuhan video sebagai media promosi Logo City Branding Penajam Paser Utara diperlukan suatu analisis lebih dalam, yaitu melalui riset kebutuhan dan analisis kebutuhan.
1. Meningkatkan kemampuan daerah agar dapat bersaing dengan daerah lain dengan mengembangkan potensi pariwisata
2. Meningkatkan promosi dan citra positif daerah.
3. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pembentukan citra kota dalam pembentukan identitas dan meningkatkan potensi wisata daerah yang ada
4. Mendorong adanya kegiatan yang bertujuan meningkatkan potensi SDM untuk mengikuti perkembangan citra kota.