Balikpapan - Institut Teknologi Kalimantan melalui delapan mahasiswa dari Program Studi Teknik Material Metalurgi dan Program Studi Teknik Lingkungan yang di bimbing oleh dua orang dosen yaitu Ibu Muthia Putri Darsini Lubis dan Ibu Nia Sasria, membuat inovasi baru dalam “Pembuatan Produk Nugget Lele Guna Pemberdayaan Masyarakat di RT 26 KM 15”. Program ini dilakukan untuk memberi ide usaha (UMKM) bagi masyarakat RT 26 guna pemberdayaan dan peningkatan stabilitas ekonomi setempat.
Kegiatan ini dilatar belakangi oleh tingginya produksi hasil budi daya lele yang dihasilkan oleh warga RT 26. , yaitu berkisar hampir 30kg dalam sekali panen. Akan tetapi, lele hasil budidaya yang dijual ke pasar atau ke pembeli tidak mendapatkan keuntungan yang berarti dan tidak berdampak pada warga setempat. Kelompok KKN A3 yang di ketuai oleh Muhammad Andika mendapatkan respon yang baik, “Saya mendukung kalau adik-adik dari ITK ini ingin membuat inovasi untuk pemberdayaan masyarakat sini,” ungkap Bapak Santoso selaku Ketua RT 26. Dari respon positif tersebut, kami mengajak salah satu warga setempat Bapak Ismail untuk menjadi mitra KKN Kelompok A3 dengan harapan, dari kerjasama ini dapat menguntungkan Bapak Ismail dan juga memberi ide usaha untuk memberdayakan warga RT 26. Lokasi RT 26 yang dekat tempat wisata Hutan Bamboe juga menjadi alasan kelompok KKN A3 memilih RT 26 sebagai lokasi KKN.
Inovasi nugget lele ini dilakukan untuk memberi edukasi dalam pemanfaatan ikan lele yang memiliki nilai gizi yang tinggi dan menaikkan minat masyarakat untuk mengkonsumsi ikan lele dengan “tampilan baru”. Menurut Ahli Gizi, kandungan protein yang terkandung dalam ikan Lele yaitu 16.20 gram dan energinya sekitar 92 kkal per 100 gramnya. Tidak hanya enak, olahan ikan Lele sangat baik bagi semua kalangan terkhusus anak-anak. Melalui program ini, kami mengajak ibu-ibu RT 26 untuk turut serta dalam kegiatan KKN A3. Kegiatan KKN A3 dimulai dengan percobaan pembuatan Nugget Lele dimana dalam prosesnya terdapat berbagai trial and error. Lele yang digunakan selama proses Pra-KKN, dibeli dari Mitra KKN yaitu Bapak Ismail. Pada pertemuan pertama kegiatan KKN, dilakukan sosialisasi terhadap warga RT 26 untuk menjelaskan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan selama lima pertemuan, diawali dengan sosialisasi, dilanjutkan dengan demonstrasi, sosialisasi branding, penjualan produk di Hutan Bambu, dan terakhir penutupan.
Dalam kegiatan branding, disampaikan tentang cara penjualan di sosial media dan langkah-langkah yang tepat untuk memasarkan produk dengan cara yang menarik yaitu bisa dari pengaturan kemasan sampai kepada trik promosi. Tujuan penyampaian branding ini adalah untuk mengajarkan ibu-ibu RT 26 agar produk yang mereka jual dapat menjangkau target yang lebih luas dan mempermudah pemasaran secara online. Selain itu, dilakukan juga pemasaran secara offline yang dilakukan di tempat wisata Hutan Bamboe. Cara ini dilakukan untuk mengenalkan produk kepada wisatawan dan diharapkan produk ini menjadi salah satu ciri khas dan oleh-oleh dari daerah RT 26.
Dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan di RT 26 KM 15 Karang Joang ini diharapkan dapat memberi dampak positif bagi seluruh pihak yang terlibat. Harapannya, dengan inovasi ini dapat dikembangkan lebih lanjut dan dapat dikreasikan lebih baik oleh ibu-ibu RT 26 guna meningkatkan ekonomi dan pemberdayaan daerah tersebut. Selain itu, minat masyarakat dalam mengkonsumsi ikan lele dengan gizi tinggi juga meningkat seiring dengan hadirnya inovasi Nugget Lele ini.
Program ini dilakukan untuk memberi ide usaha (UMKM) bagi masyarakat RT 26 guna pemberdayaan dan peningkatan stabilitas ekonomi setempat