Balikpapan – Dalam upaya meningkatkan keterampilan teknis dan ekonomi masyarakat, sebuah pelatihan servis sepeda motor sukses dilaksanakan di RT 33 Balikpapan. Kegiatan yang diinisiasi oleh tim dosen dan mahasiswa dari Institut Teknologi Kalimantan (ITK) ini berhasil menarik perhatian warga, khususnya para pemuda yang tertarik untuk belajar merawat dan memperbaiki sepeda motor.
Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dasar dan keterampilan teknis kepada masyarakat dalam merawat kendaraan roda dua, yang merupakan alat transportasi utama di lingkungan tersebut. Dengan melibatkan 15 unit sepeda motor milik warga, para peserta diajarkan berbagai keterampilan mulai dari penggantian oli, pemeriksaan sistem rem, penyetelan rantai, hingga pemeriksaan sistem pengapian dan bahan bakar. Kegiatan ini tidak hanya difokuskan pada aspek teknis, tetapi juga membuka peluang usaha baru bagi warga yang tertarik untuk memulai jasa servis sepeda motor secara mandiri.
Ketua tim yang merupakan dosen dari teknik perkapalan ITK (bapak Suardi) memberikan tanggapan terkait dengan kegiatan ini. “Kegiatan ini dilatar belakangi oleh sulitnya akses bengkel terdekat dari kampus, tidak jarang kita melihat ada mahasiswa dan bahkan dosen yang harus mendorong motornya keluar dari area kampus untuk mencari bengkel. Sementara warga di sekitar kampus dominan hanya membuka usaha warung makan dan kos kosan, ini kan menjadi sebuah peluang usaha yang menjanjikan, jika kita lihat kampus-kampus lain seperti ITS surabaya dan UNHAS. Di sekitaran kampus terdapat banyak unit usaha masyarakat, seperti foto copy, warung makan, dan bengkel”. Ujarnya. Bapak Nasruddin dari Scaffolding 15, yang juga berperan sebagai mitra dalam kegiatan ini, turut memberikan dukungan berupa penyediaan fasilitas dan lokasi pelatihan. “Kami sangat mengapresiasi adanya pelatihan ini, karena selain meningkatkan keterampilan warga, juga membuka peluang ekonomi baru di lingkungan kami,” ungkapnya.
Pelatihan yang berlangsung di hari sabtu dan minggu ini disambut antusias oleh para peserta. Beberapa di antara mereka mengaku baru pertama kali mendapatkan pelatihan langsung terkait perawatan sepeda motor. "Saya merasa sangat terbantu dengan pelatihan ini. Sekarang saya lebih paham bagaimana cara merawat motor sendiri tanpa harus selalu pergi ke bengkel," ujar salah satu peserta.
Pihak penyelenggara berharap bahwa kegiatan seperti ini dapat terus dilanjutkan dan diterapkan di lingkungan lain untuk memberdayakan masyarakat secara luas. Kegiatan ditutup dengan foto bersama serta pembagian paket oli dan kunci pas bagi peserta pelatihan.
Meningkatkan keterampilan warga dan dapat membuka peluang ekonomi baru di lingkungan warga
