Penjaminan mutu merupakan salah satu elemen penting dalam pengelolaan perguruan tinggi yang bertujuan untuk memastikan peningkatan kualitas secara berkelanjutan. Hasil evaluasi internal yang dilakukan di Kampus Institut Teknologi Kalimantan (ITK) tengah menyatakan bahwa adanya urgensi untuk melakukan pembaharuan dan penyederhaaan standar penjaminan mutu internal yang mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan, dan teknologi, relevansi mutu, terbitnya peraturan baru, dan mampu menyesuaikan dengan kriteria penilaian akreditasi perguruan tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengembangan Standar Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) di Institut Teknologi Kalimantan (ITK) dalam rangka meningkatkan budaya mutu pendidikan tinggi. Pendekatan penelitian menggunakan metode kualitatif-deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, studi dokumentasi, dan observasi terhadap implementasi SPMI yang berlangsung di ITK. Penelitian ini menganalisis berbagai aspek, seperti kebijakan, prosedur, dokumen mutu, dan keterlibatan pemangku kepentingan dalam proses penjaminan mutu. Hasil penelitian ini adalah rencana rumusan standar baru ITK yang terdiri dari 10 standar utama yang telah merepresentasikan seluruh komponen standar terdahulu, peraturan menteri terbaru, dan kriteria akreditasi. Pengembangan standar SPMI yang terstruktur dan adaptif dapat menjadi instrumen utama dalam membangun budaya mutu dan perbaikan yang berkelanjutan di ITK, sehingga mendukung peningkatan daya saing institusi di tingkat nasional dan internasional.
Sistem Penjaminan Mutu khususnya dalam ranah internal menjadi salah satu bagian penting dalam proses membangun budaya mutu dan perbaikan mutu yang berkelanjutan dan konsisten. Hasil evaluasi internal Kampus ITK menjadi faktor utama pemicu upaya pembaharuan, penyederhanaan, dan penyusunan ulang standar SPMI dari yang sangat banyak dan kompleks menjadi 10 (sepuluh) rencana standar baru yang dikaji dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan zaman dan teknologi, perkembangan ilmu pengetahuan, terbitnya Permendikburistek Nomor 53 Tahun 2023, kriteria penilaian eksternal BAN-PT dan LAM, serta Standar Mutu ITK 2019. Melalui kajian terhadap implementasi SPMI yang ada, penyempurnaan standar perlu diarahkan pada penguatan aspek tata kelola, pengelolaan proses akademik, serta peningkatan keterlibatan seluruh pemangku kepentingan. Dengan rencana standar yang cukup adaptif, terstruktur, spesifik, dan relevan ini, ITK diharapkan mampu membangun budaya mutu yang kuat, berkelanjutan, mendukung akreditasi institusi, dan sesuai dengan visi institusi untuk mencapai keunggulan di tingkat nasional dan internasional. Penelitian in tentunya masih jauh dari kata sempurna dan perlu untuk dikembangkan lebih lanjut, sehingga dalam ranah selanjutnya diharapkan jika rencana standar ini (Standar Induk) sudah ditetapkan, maka perlu dilakukan kajian terhadap proses penyusunan dan penetapan butir-butir standar spesifik (Standar Turunan) yang tentunya memiliki relevansi yang kuat dan berkesinambungan dengan Standar Induk yang direncanakan saat ini.
1. Mampu memberikan gambaran mengenai proses perumusan standar mutu ITK yang disesuaikan dengan visi dan misi institut, akreditasi, peraturan terbaru, serta karakteristik instituti melalui pemetaan atau matriks relasi antar standar, sehingga tercipta rumusan draft standar yang akan dikembangkan di ITK ke depannya.
2. Menjadi panduan perumusan dokumen kebijakan standar sistem penjaminan mutu internal yang telah disempurnakan, disederhanakan, dan diperbaharui.