Selama pengabdian masyarakat di RT. 09 Desa Salok Lay, Desa Lamaru, Kota Balikpapan, terdapat berbagai permasalahan yang ada di desa tersebut khususnya di bidang pariwisata. Kemudian dilakukan observasi terhadap permasalahan yang ada, seperti koneksi jalan, pariwisata, yang kurang diketahui masyarakat Balikpapan. Kemudian ditemukan solusi yaitu kesepakatan antara warga dan peserta untuk membangun rambu-rambu jalan dan membuat video untuk mempromosikan wisata alam di desa tersebut. Adapun wisata alam berupa mangrove dan memancing.
Implementasi yang telah dilakukan dalam kegiatan ini adalah sosialisasi kepada masyarakat kota tentang branding pariwisata, pembuatan video untuk mempromosikan pariwisata di kota. Kemajuan yang dilakukan adalah pembangunan rambu-rambu yang memudahkan kunjungan wisatawan agar tidak tersesat pada kunjungan berikutnya ke tanah air. Kemudian, publikasi terkait pariwisata yang ada melalui media sosial, media cetak dan website ITK.
Dokumentasi Sosialisasi Strategi Branding
Mendorong pemancingan dan mangrove melalui jejaring sosial Promosi merupakan upaya mengiklankan daya tarik yang terdapat pada suatu tempat wisata yang bertujuan untuk menarik calon wisatawan untuk mengunjungi tempat wisata tersebut. Promosi tersebut merupakan langkah yang dapat dilakukan untuk memperkenalkan perikanan dan hutan mangrove di desa Lamaru. Promosi tersebut dapat mempromosikan perikanan dan hutan mangrove sebagai tujuan wisata bagi masyarakat dan bagi wisatawan yang berkunjung ke kota Balikpapan khususnya desa Lamaru. Media sosial adalah cara untuk mempromosikannya. Jejaring sosial atau juga dikenal sebagai jejaring sosial atau media online adalah sebuah media yang memungkinkan pengguna untuk dengan mudah berbagi sesuatu melalui Internet. Media sosial merupakan sarana promosi yang efektif karena media sosial dapat diakses kapan saja, di mana saja dan oleh siapa saja, sehingga penyebaran informasi promosi dapat lebih luas dan calon wisatawan dapat selalu mengaksesnya.
Manfaat penggunaan media sosial seperti Instagram dan Facebook dalam mempromosikan tempat wisata adalah pengelola objek wisata dapat berinteraksi dengan cepat dengan calon wisatawan. Calon wisatawan dapat berkonsultasi dengan pengelola objek wisata terkait tempat wisata tersebut melalui fungsi messaging di media sosial. Operator objek wisata juga dapat menerima umpan balik langsung dari wisatawan sehingga operator objek wisata dapat dengan cepat memperbaiki kekurangan di tempat wisata. Selanjutnya, promosi menggunakan media sosial juga dapat dikontrol dengan jelas. Manajer dapat memperoleh data yang terukur dalam waktu singkat tentang ruang lingkup dan efektivitas promosi. Maka solusi yang diberikan adalah jejaring sosial nelayan dan hutan mangrove di desa Salok Lay, RT 09, desa Lamaru.
Jejaring sosial yang dibuat adalah Facebook dan Instagram. Selain pembuatan media sosial, juga akan dibantu dalam penggunaan media sosial agar media sosial dapat bermanfaat sesuai tujuan pembuatannya. Pendampingan akan dilakukan setelah terciptanya jejaring sosial bagi pengelola lokasi wisata.
Pelatihan Skill adalah suatu proses pelatihan atau pembelajaran, terutama di tempat kerja, yang berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan, dan perilaku orang yang dilatih. Pelatihan itu sendiri memiliki tujuan, yaitu agar orang yang dilatih mampu memiliki perilaku, keterampilan dan pengetahuan yang ada serta penerapannya. Tempat wisata pemancingan dan hutan mangrove Desa Salok Lay RT 09 Kelurahan ini belum banyak diketahui masyarakat, sehingga diperlukan branding untuk menghadirkan tempat wisata ini.
Branding atau Merek adalah produk yang dibuat oleh perusahaan dengan janji yang cukup meyakinkan bagi konsumen. Branding adalah proses memperkenalkan sebuah merek. Brand tersebut dapat membantu atraksi pemancingan dan hutan mangrove di Desa Salok Lay, RT 09, Desa Lamaru, untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan. Brand juga dapat membantu wisatawan belajar tentang tempat wisata, sehingga dapat meyakinkan wisatawan. Oleh karena itu diberikan solusi dengan mengadakan pelatihan yang bertujuan untuk melatih para pengelola lokasi wisata mangrove dan perikanan di Desa Salok Lay RT 09 Desa Lamaru dalam merencanakan strategi branding yang dilakukan melalui jejaring sosial yang telah dibuat sesuai dengan yang telah dibuat sebelumnya. larutan. Diharapkan dengan adanya pelatihan ini, daya tarik wisata mancing dan mangrove di Desa Salok Lay RT 09 Desa Lamaru akan dikenal oleh wisatawan dan jumlah wisatawan yang berkunjung untuk memancing atau melihat mangrove di sana akan meningkat.
Melihat potensi lokasi wisata perikanan dan hutan mangrove yang terdapat di Desa Salok Lay RT 09 Desa Lamaru yang tentunya dalam upaya mengembangkan desa sekitarnya untuk memaksimalkan potensi tersebut perlu dibuat berbagai bentuk agar lebih mudah untuk wisatawan. Salah satu cara untuk mempermudah wisatawan adalah dengan membuat dan memasang rambu dan petunjuk arah. Pembuatan dan pemasangan rambu tersebut dimaksudkan untuk menginformasikan kepada pengendara yang melintas di jalan utama di desa Lamaru bahwa ada tempat wisata mancing dan mangrove di sana. Selain itu, pembuatan dan pemasangan papan nama ini juga bertujuan sebagai indikator bagi wisatawan yang memang ingin berkunjung agar tidak kesulitan menemukannya. Selain produksi papan nama, ada juga produksi rambu-rambu jalan .Panduan ini bertujuan untuk memudahkan wisatawan bergerak di sekitar tempat-tempat menarik. Plang petunjuk ini mengurangi kemungkinan wisatawan tersesat selama kunjungan.
Dokumentasi Proses Pemasangan petunjuk Jalan
Tim Peneliti:
1. M. Ihsan Alfani Putera, S.Tr.Kom., M.Kom. (Sistem Informasi/JMTI/ITK)
2. Vicky Andria Kusuma S.ST., M.T. (Elektro/JTIP/ITK