Pengabdian kepada Masyarakat - Dewasa ini, teknologi yang ada telah berkembang dengan cepat dan telah memasuki era Society 5.0. Perkembangan ini telah mempengaruhi aspek kehidupan yang bergantung pada teknologi informasi yang efektif dan efisien dengan berbasiskan Big Data, Cloud, AR, VR, dan AI. Salah satu aspek yang erat dalam penggunaan teknologi yakni aspek Pendidikan. Dalam hal ini, para siswa tentunya dituntut untuk mampu mengoperasikan komputer dan software di dalamnya untuk memenuhi tugas di sekolah. Dengan berkembangnya teknologi yang semakin canggih perlu adanya pemanfaatan secara bijak agar dampak yang ada dapat memberikan nilai positif. Hal inilah yang menjadi suatu tantangan bagi lembaga pendidikan khususnya di pondok pesantren agar para santri dapat mengikuti perkembangan zaman. Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan keagamaan non formal yang menjadi tempat para santri hidup dan belajar ilmu keagamaan. Disisi lain, pesantren tidak hanya mengajarkan mengenai ilmu agama saja melainkan ilmu pengetahuan umum dan teknologi juga. Pondok pesantren diharapkan mampu menjadi filter budaya terhadap pengaruh negatif di era modern ini dan dapat melahirkan generasi muda yang berjiwa Qur’ani serta memiliki intelektual tinggi sebagai penerus cita-cita guna memajukan bangsa Indonesia. Di era serba digital, pesantren juga dituntut untuk dapat melakukan transformasi digital melalui pemanfaatan teknologi sebagaimana tertuang dalam kaidah PP No.55/2007 dan PMA No.13/2014 tentang pesantren sebagai lembaga pendidikan keagamaan Islam yang memiliki sumber daya manusia yang dalam pengelolaannya, dituntut untuk selalu dinamis dan berkemajuan dalam pengembangan IPTEK sehingga pesantren juga berfungsi sebagai cagar budaya asli Indonesia dan budaya asing dalam peradaban dunia (Budiman & Isnaeni, 2019).
Pondok Pesantren Bairuha terletak di Jl. Guntur Damai, RT.38, Kelurahan Gunung Sari Ulu, Kecamatan Balikpapan Tengah, Kota Balikpapan. Saat ini, Pondok Pesantren Bairuha dipimpin oleh Bapak Munawar selaku Ketua Pondok Pesantren Bairuha. Di pondok ini, para santri tidak hanya diajarkan terkait ilmu agama melainkan juga diajarkan untuk mampu menguasai ilmu pengetahuan umum dan teknologi salah satunya yaitu desain grafis. Kemampuan desain grafis akan memiliki nilai guna bagi santri yaitu dalam menciptakan karya dan dukungan terhadap produktivitas santri. Selain itu, juga bermanfaat bagi pesantren untuk membuat media komunikasi berbasis visual (Kumoro dkk., 2021). Dalam hal ini, sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam memperkenalkan teknologi informasi dibentuklah pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh tim pengabdian KKN M2 ITK berupa kerjasama dan kolaborasi dalam pelatihan desain grafis menggunakan aplikasi Canva. Pihak Pondok Pesantren Bairuha sangat mendukung penuh kegiatan yang dilakukan dan menyampaikan bahwa “Para santri yang ada di Pondok Pesantren ini harus diperkenalkan dengan adanya IPTEK, sehingga dengan bantuan adik-adik mahasiswa KKN dari ITK ini menjadi salah satu upaya penggerak dalam memperkenalkan teknologi melalui pelatihan desain grafis ini. Saya berharap dengan adanya pelatihan ini dapat menambah keterampilan para santri dikarenakan dalam waktu dekat ini ada perlombaan untuk mempromosikan Pondok Pesantren Bairuha melalui poster sehingga ini sangat membantu sekali. Terkhusus penggunaan Canva, para santri tidak hanya mengetahui Canva hanya bisa untuk membuat sertifikat tetapi banyak fitur lain yang membantu dalam hal pembelajaran. Semoga pelatihan ini dapat menjadi nilai ibadah bagi kita semua”.
Aplikasi yang muncul di platform pembelajaran yang digunakan dalam institusi pendidikan salah satunya adalah Canva. Canva adalah layanan untuk membuat konten pembelajaran seperti infografis, poster, banner, presentasi yang sangat membantu dalam proses kegiatan pembelajaran. Kondisi ini didukung oleh potensi masyarakat Indonesia yang pada umumnya berperan sebagai digital native atau dapat juga dikatakan sebagai pengguna media digital (Indonesia, 2015). Canva memiliki beragam fitur dan template sehingga pengguna tidak perlu kesusahan untuk mendesain segalanya dari nol dan memudahkan membuat desain untuk media belajar. Selain itu, terdapat beragam desain, ilustrasi, foto, gaya teks, dan ikon yang sangat lengkap. Di satu sisi, penggunaan aplikasi Canva ini disediakan pula secara gratis dan ada pula yang disediakan secara berbayar. Namun, harga yang diberikan tidak semahal aplikasi desain lainnya sehingga setiap institusi pendidikan tidak perlu mengeluarkan terlalu banyak biaya untuk membuat media pembelajaran berbasis visual serta dengan mudah untuk diakses.
Pelatihan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 20 Mei 2023 dari jam 09.00 WITA hingga 12.00 WITA yang bertempat di Laboratorium Komputer Pondok Pesantren Bairuha. Pelatihan ini diikuti oleh para santriwan dan santriwati sebanyak 30 orang. Pelatihan dilakukan secara tatap muka (offline) dimana pemateri menyampaikan materi atau teori dengan metode ceramah yang mana sebelumnya diberikan waktu untuk mengisi pretest guna menstimulasi wawasan santri untuk mengenal aplikasi Canva. Kemudian, dilanjutkan dengan kegiatan diskusi dan tanya jawab, serta pemberian simulasi untuk membuat poster infografis. Dalam hal ini, untuk konten yang akan dimasukkan ke dalam infografis poster yakni berupa informasi mitigasi bencana longsor yang diterbitkan oleh BPBD Kota Balikpapan. Dikarenakan wilayah pondok pesantren ini masuk ke dalam kawasan rawan bencana longsor sehingga diharapkan melalui pembuatan poster infografis ini juga dapat menstimulasi wawasan santri terkait pentingnya mitigasi bencana longsor di lingkungannya. Pada saat simulasi, para santri dibimbing untuk menggunakan aplikasi canva mulai dari membuat akun, membuat desain latar belakang poster, menambahkan teks, mengubah gaya teks, menambahkan foto, menambahkan ilustrasi ikon, mengekspor poster menjadi format PDF, dan mengunggah ke laman drive. Setelah para santri mengunggah posternya ke dalam drive, maka selanjutnya dilakukan penilaian 5 (lima) desain poster terbaik yang nantinya akan mendapat reward sebagai bentuk apresiasi terhadap karya yang telah dibuat dan pelatihan pun ditutup dengan sesi dokumentasi dan pengisian posttest. Di satu sisi, terdapat permasalahan terkait koneksi internet yang kurang stabil di laboratorium sehingga waktu yang ada terpotong hanya untuk menunggu koneksi jaringan. Dari hasil kegiatan pelatihan ini, peserta pelatihan akan diberikan sertifikat keikutsertaan pelatihan Canva. Sebelumnya, para santri cenderung berpikir bahwa untuk membuat sebuah tampilan poster harus dibuat secara manual dan memiliki persepsi bahwa sulit untuk membuat tampilan poster. Setelah kegiatan pelatihan ini dilakukan, para santri telah mengetahui bahwa di aplikasi Canva memiliki beragam template dan banyak fitur yang memudahkan untuk mendesain sehingga tidak perlu membuat manual.
Berdasarkan perhitungan menggunakan rumus index, hasil evaluasi data kuesioner menggunakan skala likert 1-5 yang dilakukan terhadap 30 responden mendapatkan hasil pada pertanyaan 1 mengenai “Urgensi Desain Grafis” mendapat persentase 88% dari sebelumnya mendapat nilai 74,7% yang diartikan peserta telah memahami desain grafis penting di era modern ini. Pada pertanyaan 2 mengenai “Tujuan Aplikasi Canva” mendapat persentase 91% dari sebelumnya 73%, diartikan peserta memahami bahwa Canva memiliki tujuan untuk membuat desain salah satunya poster. Pada pertanyaan 3 mengenai “Urgensi Pelatihan Canva” yang awalnya mendapat persentase 89% sebelumnya mendapat persentase 77% diartikan peserta menyadari bahwa Canva dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam hal desain grafis. Pada pertanyaan 4 mengenai “Fungsi Fitur Canva” mendapat persentase 89% dari sebelumnya mendapat persentase 73% diartikan peserta menggunakan dengan baik fitur yang ada sesuai fungsinya. Pada pertanyaan 5 mengenai “Kelengkapan Fitur Canva” mendapat persentase 89% dari sebelumnya mendapat persentase 79% diartikan peserta mengetahui secara keseluruhan fitur-fitur yang ada di Canva. Pada pertanyaan 6 mengenai “Kemudahan Fitur Canva” mendapat persentase 89% dari sebelumnya mendapat persentase 71% diartikan peserta merasakan adanya fitur canva mempercepat dalam hal mendesain. Pada pertanyaan 7 mengenai “Sasaran Target Pelatihan Canva” mendapat persentase 91% dari sebelumnya mendapat persentase 77% diartikan peserta menyadari mereka selaku siswa menjadi target yang tepat untuk diberikan pelatihan ini. Pada pertanyaan 8 mengenai “Media Penggunaan Canva” mendapat persentase 90% dari sebelumnya mendapat persentase 78,7% diartikan peserta mengakses Canva dengan mudah melalui berbagai device, dan pertanyaan terakhir mengenai “Urgensi Pelaksanaan Pelatihan Canva dari KKN” mendapat persentase 88% diartikan peserta sangat terbantu dengan adanya pelatihan ini guna meningkatkan kemampuan dan wawasan terkait desain grafis.
Secara keseluruhan, terjadi peningkatan hasil posttest dari hasil pretest yang dilakukan dan dari peserta pelatihan menilai puas akan adanya pelatihan desain grafis menggunakan aplikasi Canva ini dibuktikan dengan hasil rata-rata kuesioner posttest yang didapat yakni 89% dengan kategori Sangat Baik. Kesan pesan dari salah satu santri menyampaikan bahwa “Saya sebagai santri pesantren menyarankan supaya sosialisasi seperti ini bisa terus digencarkan kepada anak anak muda generasi jaman sekarang terkhusus bagi santri santri pesantren yang tidak setiap hari bisa menggunakan perangkat perangkat elektronik, agar mereka bisa memiliki pengetahuan wawasan tentang dunia desain grafis saat ini, yang memang sudah menjadi teman sehari-hari bagi generasi Z, aplikasi ini sangat berguna bagi mahasiswa/pelajar yang hendak untuk presentasi dan membuat poster, saya merasa bersyukur karena bisa diajari cara menggunakan canva oleh kakak-kakak KKN M2 ITK”.
LPPM - Institut Teknologi Kalimantan