Penelitian - Institut Teknologi Kalimantan melalui Program Studi Teknik Material dan Metalurgi, telah berhasil memanfaatkan limbah tandan kosong kelapa sawit (TKKS) sebagai material absorbsi suara. Kelompok riset yang diketuai oleh Gusti Umindya Nur Tajalla mengoptimalisasi komposisi dan ketebalan untuk mendapatkan koefisien penyerapan suara (α) yang baik. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa dengan menambahkan low-melt polyester sebagai binder sebesar 20% dan ketebalan 2 cm dapat menghasilkan α sebesar 0.868 – 0.906. Nilai ini berada pada kelas B sesuai dengan standar ISO 11654:1997. Selain itu, pada rentang koefisien tersebut mampu menyerap suara pada frekuensi tinggi (>2000 Hz) maupun rendah (£2000 Hz). Dengan begitu, material absorbsi suara berbasis TKKS dapat mengurangi kebisingan hingga 11 – 13% dimana kebisingan dapat memicu permasalahan kesehatan dan konsentrasi dalam bekerja.
“Penelitian ini dapat memberikan alternatif material absorbsi suara yang ramah lingkungan dan lebih ekonomis,” kata Gusti. Hal ini dikarenakan menggunakan limbah TKKS yang selama ini hanya dibiarkan membusuk di bawah pohon kelapa sawit untuk membantu penyuburan tanah. Padahal TKKS bisa diolah kembali untuk meningkatan nilai dari limbah itu sendiri. Tidak hanya itu, struktur TKKS yang berpori diklaim dapat membantu proses penyerapan suara menjadi lebih optimal. Selian itu, penelitian ini juga menggunakan peralatan sederhana, yaitu mesin hot press yang dioperasikan pada temperatur 200°C. Jika dibandigkan dengan produk komersial yang saat ini ada, penggunaan temperatur ini tergolong rendah, sehingga lebih hemat energi dan murah. Agar hasil penelitian ini dapat dihilirisasi, Gusti memberi peluang kepada mahasiswa-mahaiswa yang tertarik untuk mengembangkan TKKS sebagai aplikasi material absorbsi suara. Rencana selanjutnya, prototipe yang sudah ada ini dapat diuji coba dalam ruangan yang sesungguhnya untuk dinilai keefektifitasannya.
LPPM - Institut Teknologi Kalimantan