Penelitian - Dosen Statistika ITK melalui program Penelitian Mandiri lakukan analisis dampak Covid 19 terhadap PDRB Provinsi Bali menggunakan model intervensi. Covid 19 tidak hanya berdampak pada aspek kesehatan, melainkan aspek kehidupan lainnya, seperti aspek ekonomi dan sosial. Terdapat beberapa kebijakan yang kemudian diterapkan untuk menurunkan persebaran virus tersebut. Salah satunya kebijakan pembatasan dan karantina. Kebijakan pembantasan dan karantina wilayah berpotensi membatasi masyarakat dalam melaksanakan aktivitas ekonomi. Kondisi tersebut terjadi dalam waktu yang cukup lama sehingga menyebabkan penurunan pertumbuhan ekonomi di wilayah yang mengalami pandemi Covid-19.
Pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah diukur dengan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto), dimana semakin tinggi PDRB maka dapat dikatakan bahwa pertumbuhan ekonominya juga tinggi. Salah satu kota yang memiliki dampak Covid 19 dalam pertumbuhan ekonominya adalah Bali. Bali sebagai daerah yang sangat tergantung pada sektor pariwisata. Pariwisata Bali telah tumbuh berkembang sedemikan rupa dan memberikan sumbangan yang besar terhadap pembangunan daerah dan masyarakat Bali baik secara langsung maupun tidak langsung. Sektor ini menjadi salah satu langkah dalam menciptakan kesejahteraan masyarakat. Karena pentingnya hal tersebut dan untuk mengetahui dampak yang timbul akibat Covid 19 terhadap PDRB, maka perlu dilakukannya suatu peramalan untuk mengetahui gambaran PDRB Bali untuk selalu menjaga pertumbuhan ekonominya.
Metode yang akan digunakan untuk meramalkan PDRB di Bali adalah dengan model Intervensi. Model intervensi merupakan perluasan dari model ARIMA (autoregressive integrated moving average) yang mengakomodasi adanya variabel boneka (dummy) dari suatu kejadian. Model intervensi dari PDRB Provinsi Bali didapatkan adalah ARIMA(0,1,0)(1,0,0)4dengan r=1 dimana ketepatan peramalan 1 tahun sebesar SMAPE = 8.327%.
LPPM - Institut Teknologi Kalimantan