Perkembangan teknologi di bidang otomotif khususnya kendaraan listrik terus meningkat. Hal ini karena kendaraan listrik menawarkan solusi yang lebih efisien untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan emisi gas rumah kaca. Bagian penting dari penyimpan energi listrik pada kendaraan listrik adalah baterai. Daya tahan baterai yang lama memerlukan baterai yang memiliki kualitas energi yang tinggi, dapat diisi ulang dalam waktu singkat, dan memiliki masa pakai yang lama. Permsalahan yang diangkat dalam penelitian ini merancang prototype sebuah sistem charging baterai menggunakan metode constant voltage (CV). Diharapkan dengan sistem tersebut proses pengisian pada baterai dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas waktu yang dibutuhkan dalam pengisian baterai Lithium Ion dan Valve Regulated Lead Acid (VRLA). Sistem charging baterai diperlukan saat ini sehingga dapat membantu mempercepat pengisian baterai baik pada mobil listrik maupun sistem renewable energy. Selain itu juga dapat diterapkan untuk sistem kelistrikan bersih lainnya, seperti PLTS. Perancangan hardware dilakukan dengan mengimplementasikan hasil dari simulasi rangkaian rectifier dan buck converter. Selain itu ditambahkan komponen trafo untuk menurunkan tegangan AC 220 V menjadi tegangan AC yang lebih rendah. Hasilnya akan dikonversikan menjadi DC oleh rangkaian rectifier. Hasil dari rectifier kemudian disesuaikan nilai besarannya oleh rangkaian buck converter. Keluaran dari sistem ini akan digunakan untuk charging pada baterai Li-On maupun baterai VRLA. Akan dilakukan monitoring besaran arus keluaran yang akan mempengaruhi waktu pengisian baterai. Pengembangan prototipe ini kedepannya akan dikembangkan lebih lanjut dengan dimensi yang lebih kecil dan lebih kokoh.
Bertujuan untuk membantu proses pengisian baterai Li-On dan VRLA dengan cepat dan optimal